San Francisco – Di mana-mana, konsumen beralih dari kepemilikan produk fisik ke layanan berbasis langganan (subscription). Mulai dari streaming film, musik, software, hingga kopi, fenomena ini disebut Subscription Economy. Namun, lonjakan biaya bulanan kini memicu Subscription Fatigue—kelelahan finansial dan mental akibat terlalu banyak langganan.
Subscription fatigue terjadi ketika biaya langganan digital yang tampaknya kecil, bila diakumulasikan, menjadi beban finansial yang signifikan dan mengganggu. Secara psikologis, mengelola berbagai platform, akun, dan tanggal penagihan juga menambah stres kognitif yang tidak perlu.
Untuk mengatasi tren gaya hidup ini, konsumen didorong untuk melakukan audit langganan secara teratur dan berani “membunuh” langganan yang jarang digunakan. Perusahaan fintech merespons dengan aplikasi yang membantu pengguna melacak dan membatalkan langganan yang terlupakan. Konsumen kini lebih selektif, memprioritaskan kualitas dan nilai, bukan kuantitas layanan berlangganan.